Rabu, 16 April 2014

Bisnis online yang bermasalah

Salah satu bisnis di Facebook yang menarik perhatian saya adalah promo barang elektronik berharga murah, khususnya Macbook, Sona dan BB. Gadget-gadget ngetop pelengkap status 94uL & bikin penggunanya ngehits seketika. Barang-barang ini dijual di banyak online shop Facebook dengan harga super murah. Can you imagine a 4 mio IDR Appolo Macbook? So damn cheap, if we compare it to the official price & guaranteed products of course.Saya penasaran, kok bisa menekan harga sampai segitu murah? Dapet garansi nggak? Apa barangnya palsu? Terlebih lagi.. ini penipuan bukan? Beberapa pertanyaan ini terjawab dari toko-toko yang jelas-jelas menerangkan bahwa barang-barangnya didapat dari black market (BM) alias masuk secara ilegal. Maka pertanyaan bertambah: kok bisa dan kok berani terang-terangan melanggar hukum?
Pertanyaan yang saya lempar di Twitter pada suatu malam ternyata menarik perhatian banyak teman dan segera menjadi diskusi panjang. @hertju cerita suatu saat dia pernah ingin memesan ke online shop. Barang baru bisa dikirim setelah transfer dilakukan, wajar sih ya? Tapi saat Hertju bilang ingin lihat langsung tokonya, mereka menolak. Padahal sama-sama berdomisili di Pangkal Pinang. Kebanyakan online shop yang jual barang-barang elektronik begini berdomisili di Batam. Rupanya, kata “Batam” ini sendiri jadi jaminan mutu bagi para konsumen yang ingin dapat harga murah dari BM.
Tips-tips bertransaksi dengan aman:
  1. Sering-sering crosscheck dulu kalau mau transaksi. Kalau di Kaskus alhamdulillah belum pernah ngalamin (@deewardani)
  2. Untuk transaksi di Kaskus, lebih baiklihat barangnya dulu kalo beli barang elektronik
  3. Perlu adanya sosialisasi tentang bisnis online tersebut
  4. Bisa juga cek di kantor perwakilan ekspedisinya misal JNE, kira-kira mereka pernah nggak mengirim barang elektronik atas nama toko OL di FB tersebut
  5. Biasanya korban malas menuntut kalau jumlahnya nggak terlalu besar. Tapi kalau nggak salah, sekarang ada fasilitas untuk withdraw transfer yang bermasalah.

teori etika bisnis

Pengertian etika bisnis
Pengertian Etika Berdasarkan Bahasa
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika) (id.wikipedia.org).
Etika bisnis memiliki padanan kata yang bervariasi, yaitu (Bertens, 2000):
1. Bahasa Belanda à bedrijfsethiek (etika perusahaan).
2. Bahasa Jerman à Unternehmensethik (etika usaha).
3. Bahasa Inggris à corporate ethics (etika korporasi).

Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan


Perkembangan Etika Bisnis
Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):
1. Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2. Masa Peralihan: tahun 1960-an
ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebutEuropean Business Ethics Network (EBEN).
5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

Kasus etika dalam bisnis

Analisis Arti Etika

Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000):
1. Etika sebagai Praktis
a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.
b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
2. Etika sebagai Refleksi
a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya.
c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.


Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual

BISNIS YANG BERETIKA DAN ANALISINYA

Bisnis yang Beretika :
 
Adam mengambil kredit untuk modal usahanya. Dia menggunakan uang pinjaman tersebut untuk menjalankan usahanya dengan sungguh-sungguh. Setelah sekian waktu usahanya mulai menampakkan hasil dan meraih keuntungan yang mana Adam mampu untuk menyeelesaikan kwewajibannya melunasi pinjaman sebelum waktu yang telah disepakati. Hal ini membuat perusahaan peminjaman senang melihat

Analisis :

Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.

bisnis tak beretika dan analisisnya

Contoh Kasus Tentang Bisnis yang Tidak Beretika
 

Raksasa perangkat jaringan mobile Eriksen melayangkan gugatan terhadap pembuat ponsel Samsul Electronics. Gugatan ini diajukan karena Samsul dituduh telah melanggar hak paten. “Kami sudah melayangkan gugatan hukum kepada Samsul terkait pelanggaran hak paten di Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Belanda,” kata Ase Lindskog, juru bicara Eriksen. Menurut Lindskog, pihaknya telah melakukan negosiasi besar dengan Samsul terkait pembaharuan lisensi. “Kesepakatan mereka dengan kami telah berakhir sejak 31 Desember tahun lalu,” ujarnya lagi. Masalahnya, Samsung masih memakai paten ponsel yang tidak berlisensi lagi. Ketika dikonfirmasi, juru bicara Samsul di Seoul masih enggan mengomentari masalah ini. Entah iri atau ingin menjatuhkan rival, yang jelas kasus pelanggaran paten dan perlawanan legal lainnya sudah sering bahkan biasa terjadi di sektor teknologi. Bisa jadi karena perusahaan telah menghabiskan banyak dana untuk penelitian dan pengembangan (R&D). 


Analisis

Dalam dunia bisnis sering kali perusahaan melakukan banyak cara agar memenangkan persaingan termasuk dengan cara pelanggaran hak paten. Banyak alasan mengapa sebuah perusahaan melakukan pelanggaran hak paten. Penyebabnya bisa jadi karena perusahan telah menghabiskan banyak dana untuk penelitian dan pengembangan, takut kalah dari persaing, dan lain-lain. Pelanggaran yang dilakukan pihak Samsul sangatlah tidak baik, mengingat telah berakhirnya kesepakatan antara Samsung dan Eriksen. Hal ini sangat merugikan Eriksen karena Eriksen telah melakukan penelitian dan pengembangan yang memakan banyak biaya serta waktu yang tidak sedikit. Dampaknya bagi Eriksen adalah para investor akan mencabut penanaman modalnya yang mengakibatkan Eriksen akan mengalami kerugian besar. Sebaiknya jangan hanya karena keuntungan semata kita merugikan orang lain, agar mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, kita melakukan hal yang dapat merugikan orang lain. Berbisnislah dengan cara yang benar dan sesuai etika bisnis. Semoga bisnis-bisnis di Indonesia tidak hanya memikirkan laba saja tapi juga keselamatan dan kenyamanan konsumennya.