Rabu, 16 April 2014

bisnis tak beretika dan analisisnya

Contoh Kasus Tentang Bisnis yang Tidak Beretika
 

Raksasa perangkat jaringan mobile Eriksen melayangkan gugatan terhadap pembuat ponsel Samsul Electronics. Gugatan ini diajukan karena Samsul dituduh telah melanggar hak paten. “Kami sudah melayangkan gugatan hukum kepada Samsul terkait pelanggaran hak paten di Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Belanda,” kata Ase Lindskog, juru bicara Eriksen. Menurut Lindskog, pihaknya telah melakukan negosiasi besar dengan Samsul terkait pembaharuan lisensi. “Kesepakatan mereka dengan kami telah berakhir sejak 31 Desember tahun lalu,” ujarnya lagi. Masalahnya, Samsung masih memakai paten ponsel yang tidak berlisensi lagi. Ketika dikonfirmasi, juru bicara Samsul di Seoul masih enggan mengomentari masalah ini. Entah iri atau ingin menjatuhkan rival, yang jelas kasus pelanggaran paten dan perlawanan legal lainnya sudah sering bahkan biasa terjadi di sektor teknologi. Bisa jadi karena perusahaan telah menghabiskan banyak dana untuk penelitian dan pengembangan (R&D). 


Analisis

Dalam dunia bisnis sering kali perusahaan melakukan banyak cara agar memenangkan persaingan termasuk dengan cara pelanggaran hak paten. Banyak alasan mengapa sebuah perusahaan melakukan pelanggaran hak paten. Penyebabnya bisa jadi karena perusahan telah menghabiskan banyak dana untuk penelitian dan pengembangan, takut kalah dari persaing, dan lain-lain. Pelanggaran yang dilakukan pihak Samsul sangatlah tidak baik, mengingat telah berakhirnya kesepakatan antara Samsung dan Eriksen. Hal ini sangat merugikan Eriksen karena Eriksen telah melakukan penelitian dan pengembangan yang memakan banyak biaya serta waktu yang tidak sedikit. Dampaknya bagi Eriksen adalah para investor akan mencabut penanaman modalnya yang mengakibatkan Eriksen akan mengalami kerugian besar. Sebaiknya jangan hanya karena keuntungan semata kita merugikan orang lain, agar mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, kita melakukan hal yang dapat merugikan orang lain. Berbisnislah dengan cara yang benar dan sesuai etika bisnis. Semoga bisnis-bisnis di Indonesia tidak hanya memikirkan laba saja tapi juga keselamatan dan kenyamanan konsumennya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar